Selasa, 01 Maret 2011

Air seni dijadikan Parfum, gimana baunya?



Anda penggemar parfum merek ternama tapi berharga murah? Maaf, pastinya yang Anda pakai adalah produk palsu, yang mungkin mengandung air seni

Bagi sebagian orang, membeli barang yang terlihat unik dan menarik dengan harga murah, cukup menjadi alasan untuk membeli produk tiruan alias palsu.

Majalah gaya hidup Harper's Bazaar yang telah 6 tahun rutin membahas barang-barang tiruan, dalam edisi bulan Januari ini membahas tentang parfum palsu.

"Bahan-bahan aktif yang ditemukan dalam produk parfum merek tiruan antara lain adalah urin, bakteri, dan cairan anti beku (yang biasa dipakai untuk mesin)," kata Valeri Salembier, Wakil Presiden Senior dan Penerbit Harper's Bazaar.

"Anda mengoleskan sesuatu di wajah, leher, dan pergelangan tangan. Semuanya itu adalah bagian paling sensitif dari tubuh Anda. Jadi jika ada bahan aktif berbahaya, berarti itu akan menjadi masalah serius bagi kesehatan," jelasnya.

Pihak berwenang di Inggris dan Irlandia menguji coba parfum-parfum tiruan yang mereka sita. Hasilnya, mereka mendeteksi adanya air seni dalam cairan parfum. Para pakar memperkirakan, air seni dipakai sebagai penstabil kadar asam dan untuk mengatur warna.

Ahli dermatologi Jeannette Graf dari Great Neck, New York, mengatakan, dirinya belum pernah melihat adanya reaksi dari parfum asli. Tapi parfum palsu bisa menimbulkan alergi di kulit atau membakar kulit.

"Orang akan mengatakan, hal yang berbeda tentang apa yang mereka rasakan setelah memakai produk itu. Mereka merasa seperti terbakar. Mereka melihat ada tanda-tanda kemerahan. Rasanya tidak nyaman, dan baunya aneh. Dan reaksi itu langsung bisa dirasakan," kata Graf.

Parfum palsu ada di mana-mana, tidak hanya di kios-kios pasar gelap yang menjual banyak barang tiruan. Sebagian ada yang masuk ke toko-toko di pusat perbelanjaan. Selain itu juga banyak dijual melalui internet.

Valerie Salembier menjelaskan, beberapa hal yang perlu diingat jika ingin membeli parfum, terutama parfum merek terkenal.

1. Jika terlihat "too good to be true", maka kemungkinan itu barang palsu. Parfum-parfum terkenal tidak mungkin dijual dengan harga murah.

2. Hati-hati dengan orang yang mengatakan bahwa mereka menawarkan reselling parfum. Biasanya trik ini dipakai untuk menarik orang untuk ikut berbisnis parfum ternama (tapi palsu) dengan harga lebih murah.

3. Jika Anda tidak familiar dengan parfum merek-merek terkenal, sebelum membeli lebih baik mencari tahu tentang bau, bentuk kemasan, dan ciri-ciri khusus lainnya di toko yang dapat dipercaya.

4. Perhatikan plastik pembungkus kemasan luar. Kebanyakan produk palsu, tidak membungkus kotak kemasan dengan rapat dan bagus. Jika plastik pembungkus luar sudah tidak meyakinkan, bisa dipastikan produk itu palsu.

5. Perhatikan lem perekat kotak pembungkus. Jika kurang bagus dan berlebihan, kemungkinan barang itu palsu.

6. Lihat karton pembungkusnya. Jika terbuat dari bahan yang tipis bisa dipastikan parfum itu barang murahan. Parfum terkenal selalu menggunakan karton tebal berkualitas baik untuk membungkus produk mereka.

7. Baca tulisan di kemasan. Bisa jadi ada salah cetak atau cacat dalam cetakan di kemasan. Parfum bermerek kualitas kemasannya sangat baik.

8. Lihat letak barcode. Jika barcode ada di sisi samping, maka Anda patut curiga. Merek-merek parfum ternama selalu mencantumkan barcode di bagian bawah kemasannya.

Beberapa tahun terakhir ini di sekitar kita bisnis reselling parfum yang menggunakan merek ternama bermunculan seperti jamur di musim hujan. Merek-merek parfum ternama seperti keluaran Bvlgari, Chanel, Gucci, Anna Sui, Calvin Klein, Christian Dior, Hugo Boss, Issey Miyake, dan lain-lain, tidak hanya dijual dalam kemasan botol kecil dan imut, tapi juga dijual dengan cara isi ulang. Harganya hanya beberapa ribu rupiah per milinya. Asli? Keterlaluan jika Anda percaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Post