Jumat, 11 Maret 2011

Heboh !!!! Mahasiswi wm (maryana seniwati) dibunuh, lalu dibakar !!!!

MAHASISWI WM (MARYANA SENIWATI) DIBUNUH, LALU DIBAKAR !!!!

FOTO MAYAT MARYANA SENIWATI (MAHASISWI UNIVERSITAS WIDYA MANDALA SURABAYA) YANG DIBAKAR OLEH PEMBUNUH SADIS !!!!

FOTO MARYANA SENIWATI KETIKA MASIH HIDUP

Peristiwa pembunuhan sadis terjadi di Surabaya. Mahasiswi Widya Mandala Surabaya (WM), Mariana Seniwati Bintoro (21) bersama ibunya, Tan Pratiwi Dewi Bintoro (49), dibunuh mantan karyawannya sendiri. Tak hanya dibunuh, tubuhnya juga dibakar kemudian dibuang di Gresik.

Kedua jenazah warga Jl Lebak Timur Gg 4 Surabaya itu saat ditemukan, Sabtu (26/2), kondisinya sangat mengenaskan. Keduanya dibakar dalam kondisi kaki dan tangan terikat.

Mariana, mahasiswi jurusan akutansi perguruan tinggi swasta di Jl Dinoyo itu ditemukan di sekitar pertokoan Perumahan Alam Bukit Raya (ABR), Bunder. Dia, dua bulan lagi akan diwisuda. Sedangkan ibunya yang sehari-hari bisnis material bangunan itu jenasahnya ditemukan di persawahan dekat pintu masuk Perumahan Morowudi Village di Dusun Tendegan, Desa Morowudi, Kecamatan Cerme.

Berdasarkan informasi dari kepolisian, pembunuhan itu dilakukan oleh lima orang. Para pelaku kemudian membawa kedua korban dengan mobil Luxio ke Gresik.

“Pelakunya mengikat tangan dan kaki korban. Korban kemudian sengaja dibakar. Tapi kita belum tahu apakah pembakaran itu dilakukan saat korban masih hidup atau tidak,” kata Wakasatreskrim Polrestabes Surabaya Kompol Sudamiran mendampingi Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Coki Manurung, Sabtu (26/2).

Sedangkan menurut Kapolres Gresik AKBP Jakub Prajogo, sejumlah saksi mengaku melihat ada semacam bola api yang keluar dekat sebuah mobil Luxio. “Setelah kita lacak, ternyata mobil itu milik sebuah rental mobil di Surabaya,” ujar Kapolres AKBP Jakub melalui SMS, Sabtu (26/2).

Luka bakar yang dialami Mariana sangat parah. Hampir sekujur tubuhnya terbakar, bahkan yang masih utuh kulitnya hanya di bagian betis kaki ke bawah. Sedangkan di wajah sang ibu terlihat bekas pukulan benda keras. Karena saat ditemukan, wajahnya lebam.

Pembantaian ibu dan anak yang memiliki bisnis material bangunan itu dilakukan oleh lima orang yang di antaranya adalah mantan karyawannya sendiri. Tiga pelaku sudah diamankan, yakni Yanto, Ahmad Firmansyah alias Mamat, dan Siro. Sedangkan dua lainnya dalam pengejaran.

Motif pembantaian itu berlatarbelakang dendam. Dari pengakuan pelaku yang tertangkap, mereka merasa sakit hati dengan perilaku korban. Selain tidak memimjami uang, korban (Tan Pratiwi) sering melontarkan kata-kata kasar dan makian.

“Itu masih kesimpulan sementara dari hasil pemeriksaan. Kita tunggu sampai semuanya tertangkap agar jelas motifnya,” kata Kapolrestabes Kombes Pol Coki Manurung.

Kedua korban merupakan warga Jl Lebak Timur Gg 4/5 Surabaya. Tan Pratiwi Dewi Bintoro adalah istri Yahya Bintoro (50), yang memiliki usaha material bangunan.

Suherman (60), satpam gudang milik Mariana yang ada di Jl Lebak Permai Utara III/11 memaparkan, Jumat (25/2), dia didatangi Yahya Bintoro yang menanyakan anak dan istrinya belum pulang ke rumah sejak berangkat pagi hari.

Rumah mereka di Lebak Timur Gang 4/5 Surabaya, sedangkan gudangnya berada di Lebak Permai Utara III/ 11. “Kami berdua lalu masuk rumah di dekat gudang. Ternyata pintunya tidak terkunci. Kami sangat kaget, kondisi rumah acak-acakan. Ada juga celurit yang tertinggal, juga ada bercak darah di dinding,” kata Suherman.

Mariana dan ibunya tidak ada di tempat. Yahya bersama Suherman lantas melaporkan peristiwa dugaan penculikan itu ke Polsek Tambaksari, Jumat (25/2) sekitar pukul 17.00 WIB.

Suherman yang bekerja menjaga keamanan di Lebak Permai Utara III mengatakan, di depan pintu masuk gang ini terdapat pos keamanan. “Seandainya ada kendaraan masuk dan keluar pasti diketahui,” katanya. Namun pada Jumat itu kondisi wilayah tersebut sangat sepi.

Karena Sakit Hati

Berdasarkan keterangan saksi-saksi, petugas lantas menangkap tiga orang. Mereka adalah Ahmad Firmansyah alias Mamad, warga Kedung Anyar, Yanto, warga Putat Gede., serta Siro. Yanto ditangkap di rumahnya sekitar pukul 06.00 WIB, Sabtu (26/2).

Yanto tak bisa mengelak, karena saat ditangkap di rumahnya, polisi menemukan salah satu kaosnya penuh bercak darah. Dari keterangan Yanto, polisi kemudian menangkap Ahmad Firmansyah alias Mamat sekitar pukul 09.00 WIB. Selanjutnya polisi menangkap Siro.

Para pelaku ini hapal dengan lingkungan Jl Lebak Permai Utara III, karena para pelaku adalah mantan karyawan Yahya dan Tan Pratiwi. Para pelaku terdiri lima orang, masuk perumahan itu sekitar jam 12.30 WIB, menggunakan mobil Luxio nopol L 1781 CU. Mobil ini disewa salah seorang tersangka di kawasan Rungkut.

Setelah berhenti di depan gudang, para pelaku kemudian masuk dan mendapati Tan Pratiwi dan Mariana ada di dalam gudang. Seketika Tan dan Mariana dipukul dengan linggis. Setelah itu tubuh mereka disabet dengan celurit, kemudian dibawa dengan mobil Luxio ke Gresik.

Kapolsek Tambaksari Kompol Suhartono mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan apakah korban terbunuh di TKP atau dihabisi sesampai di wilayah Gresik. “Kami masih mencari pelaku lainnya,” katanya. Kedua tersangka lain yang buron itu adalah BG dan AG.

Di hadapan petugas, Yanto mengaku, membunuh bekas majikan dan anaknya itu karena dendam. Saat itu, dia bersama empat temannya mendatangi gudang Yahya dengan menggunakan mobil Luxio L 1781 CV yang disewa dari rental di Rungkut.

Menurut Kapolrestabes Surabaya Kombespol Coki Manurung, tersangka merasa sakit hati karena telah dipecat bulan lalu dan kerap dimaki-maki oleh majikannya itu. “Pelaku juga pernah pinjam duit tapi tidak diberi,” kata Coki.

Sementara itu, Ketua Humas Universitas Widya Mandala Surabaya Anastasia Yuni W mengaku baru mendengar kabar pembunuhan salah satu mahasiswinya itu dari Surya yang menghubungi, Sabtu sore (26/2). Ana berjanji mengroscek kebenaran kabar ini ke bagian kemahasiswaan.

Selang beberapa menit, Ana mengirim SMS ke Surya. “Atas nama pribadi saya turut berduka atas meninggalnya Mariana. Namun kami belum bisa memberi keterangan resmi apakah yang bersangkutan mahasiswa UWM Surabaya apa bukan. Senin (28/2), kami baru bisa konfirmasi,” tukasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Post