Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Tajur, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor dibobol oleh seorang Ibu rumah Tangga dengan menggunakan kartu tanda penduduk (KTP) palsu, Senin (7/3) siang sekitar pukul 11.00.
Aksi pembobolan ini dilakukan oleh EL (24) bersama pelaku lainnya IW (31) menarik uang tunai Rp 50 juta menggunakan buku tabungan milik Tuti Herawati (35) seorang bidan yang tinggal di daerah Parakan Salak, Parung Kuda, Kabupaten Bogor. Modus yang dilakukan EL dan IW adalah dengan memalsukan tanda tangan dan mengganti foto di KTP milik Tuti.
EL dan IW berhasil ditangkap aparat Polsek Cisarua Bogor setelah aksi pembobolan kedua di kantor BRI cabang Cisarua digagalkan petugas Bank yang curiga dengan perbedaan tanda tangan EL pada struk penarikan tunai pada rekening milik Tuti Herawaty. Atas perbuatannya saat ini EL dan IW mendekam di ruang tahanan Polsek Cisarua.
Wakil Kepala Polsek Cisarua AKP Imam Suroso membenarkan penangkapan kedua pelaku. Saat ini pihaknya masih mengembangkan kasus pemalsuan dokumen yang dilakukan EL dan kerabatnya IW.
“Awalnya kita mendapatkan laporan dari pihak Bank BRI Cisarua soal adanya seorang nasabah yang mencurigakan. Mendapat laporan tersebut, kita langsung meluncur ke lokasi Bank dan mengamankan EL dan IW,” ujar Imam Suroso kepada wartawan di Mapolsek Cisarua, Senin malam.
Imam menjelaskan, dari hasil pemeriksaan diketahui kalau buku tabungan BRI yang dipegang EL adalah milik Tuti Herawaty seorang bidan. Buku tabungan yang berisi saldo Rp 105 juta ada di tangan EL setelah IW mencurinya dari tas milik Tuti. Aksi pencurian dilakukan IW di dalam mobil elf jurusan Bogor-Sukabumi.
“IW mencurinya saat di dalam angkutan jurusan Bogor-Sukabumi. Aksi pencurian terjadi antara Cicurug dengan Parungkuda,” ujar Imam.
Imam menambahkan, di dalam buku rekening BRI milik Tuti ternyata juga terselip sebuah KTP atas nama korban. Oleh IW buku tabungan dan KTP itu kemudian dibawa ke EL yang juga adik ipar IW.
“Kebetulan KTP milik korban fotonya tidak terkena cap dan tidak dilaminating. Oleh keduanya, foto KTP lalu diganti dengan foto EL, kemudian dengan KTP aspal, asli tapi palsu itu keduanya menarik dana melalui rekening milik korban,” katanya.(wartakotalive)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar