Berapa banyak emisi gas buang dan waktu yang dihabiskan oleh mobil ketika mencari tempat parkir? Berapa ruang yang harus dihabiskan agar mobil dapat berputar-putar dari lantai ke lantai mencari tempat parkir? Di masa depan (entah kapan) mungkin hal tersebut tidak terjadi lagi.
Ada beberapa ide untuk mengatasi masalah di atas. Mari kita sedikit berandai-andai (walaupun kata sebagian orang berandai-andai itu mubazir) untuk mengatasi keterbatasan ruang untuk menyimpan mobil dibuatlah tempat parkir seperti gambar ini.
Mobil hanya berhenti di satu titik, lalu suatu alat mekanis yang akan menghantarkan mobil ke sel penyimpanan mobil. Mobil disimpan bertingkat, dan dengan cara ini ruang yang tadinya terbuang agar mobil bisa bergerak mencari tempat parkir bisa ditiadakan.
Ada lagi satu metode, yaitu dengan cara pendeteksian tempat parkir kosong. Informasi letak tempat parkir kosong dikirim ke mobil sehingga mobil bisa dengan cepat dan efisien menuju tempat parkir yang kosong. Bila mobilnya mobil jadul yang tidak bisa menerima informasi dari luar, maka mobil tersebut dapat dipandu melalui lampu pemandu ke tempat yang dituju.
Satu ide agar lahan parkir bisa menghasilkan energi. Yaitu dengan memanfaatkan pantulan sinar matahari dari kaca depan mobil ke suatu menara pengumpul tenaga surya. Letak parkir mobil diatur sedemikian rupa sehingga pantulan cahaya matahari mengenai menara pengumpul tenaga surya. Namun tenaga listrik yang dihasilkan di sini bukan secara fotovoltaik tapi dengan turbin uap untuk menggerakkan generator listrik.
Kapan kira-kira sistem perpakiran ini dapat sampai ke negara kita ya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar