Rabu, 09 Maret 2011
Belahan Dada Seronok Justru Hambat Karier Loh
Anggapan bahwa belahan dada yang menantang akan membuat bosnya tambah sayang ternyata keliru. Justru penampilan busana wanita yang menonjolkan belahan dada hingga hampir nampak payudaranya membuat bosnya berpikir ulang untuk menambah gaji atau menaikkan karier.
Survei yang dilakukan atas 3.000 manajer dan supervisor ini terungkap bahwa lebih dari 50 persen bos mengabaikan peran belahan dada wanita yang "mengintip dunia" dalam mempertimbangkan kenaikan gaji atau perbaikan karier. Bahkan para bos menilai hal itu adalah tindakan negatif.
Survei ini dilakukan di Inggris negara sekuler, dan terungkap bahwa belahan yang seronok justru mengganggu teman kerja dan mengurangi produktifitas. Bahkan 20 persen manajer malah memecat staff nya yang memiliki belahan dada seronok dan berpakaian tidak pantas.
Beberapa pilihan yang diajukan, sikap berpakaian apa saja yang tak disukai oleh para manajer, antara lain dipilih, bahwa penentu kebijakan perusahaan itu tak suka terhadap staff atau karyawan yang berkemeja tak diseterika. Staff yang memakai sandal jepit dan menunjukkan belahan dada seronok menduduki peringkat atas paling tak disukai para manajer.
Peter Jones, sang peneliti mengungkapkan, 80 persen bos menyertakan penilaian cara berpakaian yang rapi menjadi bahan pertimbangan dalam kenaikan karier.
Para manajer lebih menyukai staffnya yang pintar, berprestasi dan mengenakan pakaian rapi serta sopan. Merekalah yang memenuhi kualifikasi untuk dinaikkan karier serta salarynya, yang tentu saja produktivitas kerja tetap menjadi pertimbangan utama
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar