CALIFORNIA (Berita SuaraMedia) – Situs jejaring sosial Facebook terus menolak memberikan komentar mengenai penyebab sistem otomatisnya menghapus tulisan kontroversial dari mantan gubernur Alaska dan mantan kandidat wakil presiden Partai Republik, Sarah Palin, pada tanggal 20 Juli silam.
Menurut kantor berita CBS, catatan Sarah Palin tersebut berisi tentangan Palin terhadap rencana pembangunan sebuah Masjid di dekat bekas lokasi World Trade Center. Tulisan tersebut kabarnya muncul kembali pada hari Kamis (22/7), namun masih belum jelas apa atau siapa yang mengakibatkan catatan itu dihapus pada awalnya.
Menurut Facebook, penghapusan itu dilakukan oleh sistem otomatis, namun Facebook tidak memberikan rincian lebih lanjut. Karena alasan keamanan, Facebook menolak menjabarkan dengan detail mengenai cara kerja sistemnya.
Juru bicara Facebook Andrew Noyes mengatakan, "Catatan yang dimaksud tidak melanggar standar konen kami, tapi dihapus oleh sistem otomatis. Kami selalu berusaha meningkatkan pelayanan kami, dan kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang timbul akibat hal ini.
Sejak mundur dari kancah politik, Palin sering menggunakan media sosial seperti Facebok dan Twitter untuk mengomentari isu terkini tanpa perlu disaring pers, yang kerap disebutnya "media yang payah."
Karena itu, Palin mendapat perhatian karena tulisan-tulisan kontroversial seperti yang tengah dipermasalahkan.
Pengabaian tata bahasa Inggris oleh Palin menjadi bahan bercandaan media yang menyamakan Palin dengan mantan Presiden George W. Bush yang juga dari Partai Republik.
Sentimen dari pesan-pesannya yag selalu mendatangkan kritikan. Sebelumnya, ia menulis di Twitternya, "Para pendukung (Masjid) Ground Zero: Tidakkan hal itu menusuk perassan kalian, seperti halnya kami? Para Muslim yang damai, tolong hentikan."
Palin merujuk pada Cordoba House, pusat komunitas Muslim yang oleh para pendukungnya disebut sebagai monumen toleransi di dekat lokasi serangan 11 September.
Perencana pembangunan itu, American Society for Muslim Advancement dan Cordoba Initiative, telah mengatakan bahwa Masjid itu akan meniru pusat komunitas dan religius seperti YMCA, dan bahwa bangunan berlantai 13 senilai 100 juta dolar itu juga akan mencakup sebuah galeri seni, ruang olahraga, kolam renang, dan Masjid. Ia akan terletak dua blok dari Ground Zero.
Komentarnya tersebut dikecam tokoh Republikan yang beralih menjadi Independen, Walikota New York Michael Bloomberg yang menyebut upaya-upaya melawan pendirian Masjid itu sebagai tindakan yang tidak mencerminkan sifat Amerika.
Ia mengatakan, Sarah Palin boleh saja beropini, tapi, saya tidak mungkin setuju dengan hal ini. Segala hal yang dibela Amerika Serikat, New York adalah toleransi dan keterbukaan."
Palin menjawab, kali ini melalui Facebook-nya, ia mengatakan sikapnya yang menentang Masjid tidak ada hubungannya dengan toleransi, ia menambahkan, "Ini hanya kesantunan secara umum."
Sarah Palin menggunakan Facebook dan Twitter untuk mencari perhatian demi memuluskan jalannya pada langkah politiknya di tahun 2010.
Di halaman Facebooknya, Sarah Palin menyediakan gambar peta Amerika Serikat, namun dengan lambang target bidikan senjata di setiap negara bagian yang dikusai Partai Demokrat dan diincar Palin.
"Jangan patah semangat! Organisasi kekuatan! Rebut kembali 20 (negara bagian)!" ditulis di Facebooknya, disusul dengan daftar anggota dewan yang memberikan suara mendukung "Obamacare".
Palin menggunakan kata-kata "isi ulang", "bidik" dan "tembak" dalam tulisannya.
Di Twitter, ia menulis, "Kaum Konservatif yang masih berakal sehat dan orang-orang yang cinta Amerika: Jangan mundur, tapi isi ulang!" tolong lihat Facebook saya."
Di Facebook, ia menulis, "Kita akan menembak mereka dan mengirim mereka kembali ke sektor swasta, yang sudah semakin menyusut berkat kebijakan pemerintah (Obama) yang merusak. Kita akan membidik persaingan ini dan banyak lainnya. Ini hanya tembakan salvo pertama dalam pertempuran untuk memilih perwakilan dari seluruh negara yang akan menghadirkan akal sehat di Washington." (dn/nk/dm/ex/sm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar