Rabu, 04 Mei 2011
Mengintip Keunikan Pasukan Super Pembunuh Osama
Pasukan ini pasukan super khusus Amerika Serikat. Mereka terlatih dan dilengkapi peralatan canggih. Inilah 'Tim Enam' pasukan yang bagian dari Navy SEAL (Sea, Air and Land) pasukan elit Angkatan Laut Amerika Serikat. Bila di Indonesia Navy SEAL seperti Pasukan Katak Angkatan Laut. Anggota Tim Enam adalah terbaik dari yang terbaik.
Tim Enam baru saja menyelesaikan misi super penting: membunuh buronan teroris nomor satu, Osama bin Ladin. Dengan persiapan matang mereka membunuh pemimpin Al Qaidah tersebut dalam waktu 40 menit. Menurut beberapa laporan, selain Bin Ladin, sebanyak 22 orang ditangkap atau terbunuh. Namun tak ada korban dalam pasukan khusus itu.
Tim enam dilatih secara khusus. Mereka dikabarkan terdiri dari 40 orang yang digembleng selama satu bulan di Afghanistan. Saat menjalankan misi membunuh Bin Ladin, tim ini berangkat dari pangkalan udara Ghazi, Pakistan dengan tiga helikopter MH-60.
Nama resmi Tim Enam adalah Naval Special Warfare Development Group, namun di markas mereka di Virgina disingkat menjadi DevGru, inilah pasukan elit Navy SEAL. Mereka terlatih untuk berperang dan menjalankan misi di darat, laut bahkan udara.
Selain memiliki fisik prima dengan kekuatan lebih dari pasukan biasa, Tim Enam juga menguasai bahasa asing, mereka biasanya bisa berbahasa lebih dari tiga bahasa. Dalam operasi memburu Bin Ladin, hampir semua anggota yang turun menguasai bahasa Pashto atau Pashtun, salah satu bahasa di Pakistan. Mereka juga sudah teruji untuk beradaptasi di segala lingkungan.
Dalam catatan sejarah, Tim Enam terbentuk pada 1980-an, ketika itu mereka menjalankan misi membebaskan tawanan Amerika di Iran. Pada 1987, Tim Enam lalu disebut secara resmi menjadi Naval Special Warfare Development Group (DevGru). Pada 1990-an, Tim Enam memburu penjahat perang di Bosnia.
Terakhir, mereka menjalankan misi penting: membunuh Bin Ladin, di sebuah rumah di Abbottabad, Pakistan. Penyerbuan itu juga menewaskan dua kurir dan satu putra bin Ladin.
Bin Ladin yang dihargai US$ 25 juta bersembunyi di sebuah rumah mewah yang diperkirakan senilai US$ 1 juta atau setara Rp 8,6 miliar. Ini adalah penyerbuan setelah Amerika Serikat memburunya selama 10 tahun. Usamah bin Ladin dituding menjadi dalang serangan 11 September 2001 yang menewaskan 3000 orang.
Sumber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar