"Enam tahun lewat, tahun penuh pencitraan dan bungkus palsu tanpa prestasi yang menonjol."
Tahun 2011 dicanangkan sebagai Tahun Kebenaran oleh seratus tokoh politik dan lembaga swadaya masyarakat. Salah satu inisiatornya, Rizal Ramli menjelaskan alasannya.
"Enam tahun lewat, tahun penuh pencitraan dan bungkus palsu tanpa prestasi menonjol," kata Rizal Ramli dalam acara bertajuk Pertemuan Meja Bundar di Gedung Juang, Menteng, Jakarta, Senin 17 Januari 2011.
Rizal Ramli menegaskan, pemerintah saat ini sibuk mengkampanyekan keberhasilan dan peningkatan PDB (produk domestik bruto) dan perbaikan indikator-indikator finansial. Tanpa pernah menyampaikan (produk nasional bruto).
"Pemerintah gagal menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mayoritas rakyat," tegas Rizal.
Ia menambahkan, inilah saatnya untuk berani menyatakan kebenaran, membongkar berbagai kepalsuan dan kebohongan.
Di sisi lain, Yudi Latif yang juga Insiator acara ini mengatakan, faktanya tingkat kesenjangan sosial sudah semakin lebar. Tapi, pertumbuhan ekonomi dinyatakan naik dengan dalih kemiskinan menurun.
"Indikatornya yang diutak atik, bukan kemiskinan yang sesungguhnya yang dibenahi, semua rekayasa statistik," ujar Yudi.
Ditambahkan dia, pernyataan tokoh lintas agama yang mengatakan pemerintah bohong memiliki justifikasi prinsip moral yang benar.
"Presiden SBY adalah Presiden pertama yang dipilih langsung oleh rakyat, tetapi presiden pertama pula yang menghabiskan biaya politik yang sangat tinggi," kata Yudi.
Sebelumnya tanggal 10 Januari 2011, sejumlah tokoh agama menegaskan bahwa pemerintah sudah melakukan 18 kebohongan selama ini.
Pihak istana pun menjawab. Staf Khusus Presiden Daniel Sparingga menilai pernyataan sikap tokoh lintas agama bukan sebagai suatu keputusan bersama.
"Sampai hari ini belum ada yang dianggap sebagai pernyataan [bersama] tokoh lintas agama," kata Daniel pada acara dengar pendapat publik antar lintas tokoh agama di Wisma PGI, Cikini, Jakarta, Jumat 14 Januari 2011.
Daniel menganggap pertemuan tokoh lintas agama Senin lalu, masih ada silang pendapat, ada perbedaan pandangan mengenai apa yang semestinya dideklarasikan. Menurut dia, draf berisi 18 kebohongan SBY itu tidak bulat disepakati. "Pernyataan lintas agama itu belum ada. Kalau draf 18 kebohongan SBY, itu memang ada," kata Daniel. (vivanews)
"Enam tahun lewat, tahun penuh pencitraan dan bungkus palsu tanpa prestasi menonjol," kata Rizal Ramli dalam acara bertajuk Pertemuan Meja Bundar di Gedung Juang, Menteng, Jakarta, Senin 17 Januari 2011.
Rizal Ramli menegaskan, pemerintah saat ini sibuk mengkampanyekan keberhasilan dan peningkatan PDB (produk domestik bruto) dan perbaikan indikator-indikator finansial. Tanpa pernah menyampaikan (produk nasional bruto).
"Pemerintah gagal menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mayoritas rakyat," tegas Rizal.
Ia menambahkan, inilah saatnya untuk berani menyatakan kebenaran, membongkar berbagai kepalsuan dan kebohongan.
Di sisi lain, Yudi Latif yang juga Insiator acara ini mengatakan, faktanya tingkat kesenjangan sosial sudah semakin lebar. Tapi, pertumbuhan ekonomi dinyatakan naik dengan dalih kemiskinan menurun.
"Indikatornya yang diutak atik, bukan kemiskinan yang sesungguhnya yang dibenahi, semua rekayasa statistik," ujar Yudi.
Ditambahkan dia, pernyataan tokoh lintas agama yang mengatakan pemerintah bohong memiliki justifikasi prinsip moral yang benar.
"Presiden SBY adalah Presiden pertama yang dipilih langsung oleh rakyat, tetapi presiden pertama pula yang menghabiskan biaya politik yang sangat tinggi," kata Yudi.
Sebelumnya tanggal 10 Januari 2011, sejumlah tokoh agama menegaskan bahwa pemerintah sudah melakukan 18 kebohongan selama ini.
Pihak istana pun menjawab. Staf Khusus Presiden Daniel Sparingga menilai pernyataan sikap tokoh lintas agama bukan sebagai suatu keputusan bersama.
"Sampai hari ini belum ada yang dianggap sebagai pernyataan [bersama] tokoh lintas agama," kata Daniel pada acara dengar pendapat publik antar lintas tokoh agama di Wisma PGI, Cikini, Jakarta, Jumat 14 Januari 2011.
Daniel menganggap pertemuan tokoh lintas agama Senin lalu, masih ada silang pendapat, ada perbedaan pandangan mengenai apa yang semestinya dideklarasikan. Menurut dia, draf berisi 18 kebohongan SBY itu tidak bulat disepakati. "Pernyataan lintas agama itu belum ada. Kalau draf 18 kebohongan SBY, itu memang ada," kata Daniel. (vivanews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar