Senin, 13 Juni 2011

Teknik Dasar Fotografi


 http://3.bp.blogspot.com/_z0G5NXqSeQo/TSIDFlUjh6I/AAAAAAAAACU/kVNgyQiIi3U/s300/hukum-fotografi.jpg
Hai sobat,....
Kali ini kita mencoba untuk membuat sesuatu yang barudalam hal yang penting untuk diketahui tentunya. Mudah-mudahan setiaphari Minggu kita akan menerbitkan artikel-artikel khusus, yaknimengumpulkan hal-hal seputar hobi. Tapi jangan kuatir, artikel lainyang tak kalah menariknya juga tetap akan dihadirkan ke layar monitorsobat semua.

Untuk kali ini kita mencoba menambah wawasan sobatdengan segala hal yang berhubungan dengan fotografi. Yuk, disimakartikelnya biar makin banyak tahu, karena kamu di TahukahKamu.com

Teknik-teknikdasar pemotretan adalah suatu hal yang harus dikuasai agar dapatmenghasilkan foto yang baik. Kriteria foto yang baik sebenarnyaberbeda-beda bagi setiap orang, namun ada sebuah kesamaan pendapat yangdapat dijadikan acuan. Foto yang baik memiliki ketajaman gambar (fokus)dan pencahayaan (eksposure) yang tepat.

A. FOKUS
Focusingialah kegiatan mengatur ketajaman objek foto, dilakukan dengan memutarring fokus pada lensa sehingga terlihat pada jendela bidik objek yangsemula kurang jelas menjadi jelas (fokus). Foto dikatakan fokus bilaobjek terlihat tajam/jelas dan memiliki garis-garis yang tegas (tidakkabur). Pada ring fokus, terdapat angka-angka yang menunjukkan jarak(dalam meter atau feet) objek dengan lensa.

B. EKSPOSURE
Halpaling penting yang harus diperhatikan dalam melakukan pemotretanadalah unsur pencahayaan. Pencahayaan adalah proses dicahayainya filmyang ada dikamera. Dalam hal ini, cahaya yang diterima objek haruscukup sehingga dapat terekam dalam film. Proses pencahayaan (exposure)menyangkut perpaduan beberapa hal, yaitu besarnya bukaan diafragma,kecepatan rana dan kepekaan film (ISO). Ketiga hal tersebut menentukankeberhasilan fotografer dalam mendapatkan film yang tercahayai normal,yaitu cahaya yang masuk ke film sesuai dengan yang dibutuhkan objek,tidak kelebihan cahaya (over exposed) atau kekurangan cahaya (underexposed).

 Bukaan Diafragma (apperture)
Diafragmaberfungsi sebagai jendela pada lensa yang mengendalikan sedikit ataubanyaknya cahaya melewati lensa. Ukuran besar bukaan diafragmadilambangkan dengan f/angka. Angka-angka ini tertera pada lensa : 1,4 ;2 ; 2,8 ; 4 ; 5,6 ; 8 ; 11 ; 16 ; 22 ; dst. Penulisan diafragma ialahf/1,4 atau f/22. Angka-angka tersebut menunjukkan besar kecilnya bukaandiafragma pada lensa. Bukaan diafragma digunakan untuk menentukanintensitas cahaya yang masuk.

Hubungan antara angka dengan bukaan diafragma ialah berbanding terbalik.
"Semakinbesar f/angka, semakin kecil bukaan diafragma, sehingga cahaya yangmasuk semakin sedikit. Sebaliknya, semakin kecil f/angka semakin lebarbukaan diafragmanya sehingga cahaya yang masuk semakin banyak."

Kecepatan Rana (shutter speed)
Kecepatanrana ialah cepat atau lambatnya rana bekerja membuka lalu menutupkembali. Shutter speed mengendalikan lama cahaya mengenai film. Carakerja rana seperti jendela. Rana berada di depan bidang film dan selalutertutup jika shutter release tidak ditekan, untuk melindungi bidangfilm dari cahaya. Saat shutter release ditekan, maka rana aka membukadan menutup kembali sehingga cahaya dapat masuk dan menyinari film.
Ukurankecepatan rana dihitung dalam satuan per detik, yaitu: 1 ; 2 ; 4 ; 8 ;15 ; 30 ; 60 ; 125 ; 250 ; 500 ; 1000 ; 2000 ; dan B. .Angka 1 berartirana membuka dengan kecepatan 1/1 detik. Angka 2000 berarti ranamembuka dengan kecepatan 1/2000 detik, dst. B (Bulb) berarti kecepatantanpa batas waktu (rana membuka selama shutter release ditekan)
Hubunganantara angka dengan kecepatan rana membuka menutup ialah berbandinglurus. "Semakin besar angkanya berarti semakin cepat rana membuka danmenutup, maka semakin sedikit cahaya yang masuk. Semakin kecilangkanya, berarti semakin lambat rana membuka dan menutup, maka semakinbanyak cahaya yang masuk"

Kepekaan Film (ISO)
Makinkecil satuan film (semakin rendah ISO), maka film kurang peka cahayasehingga makin banyak cahaya yang dibutuhkan untuk menyinari filmtersebut, sebaliknya semakin tinggi ISO maka film semakin peka cahayasehingga makin sedikit cahaya yang dibutuhkan untuk menyinari filmtersebut. Misal, ASA 100 lebih banyak membutuhkan cahaya daripada ASA400.

ref: mylaut.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Post